Minggu, 09 September 2007

KERACUNAN LAGU POP


Sejak kecil, saya memang suka menyanyi, dan mencapai puncaknya saat smp-smu, dimana tiada hari tanpa musik menemani hari-hari saya. Sambil membaca buku, atow belajar bahkan saat dapet tugas mencuci piring, alunan lagu pasti menemani. Mulut pun asyik mengikuti syair yang dinyanyikan sang penyanyi, mo di kamar ampe kamar mandi sok pede aja nyanyi, padahal yg denger paling udah pada pengen pingsan kali ya.

Saat itu, di era tahun 90-an, saya sangat suka lagu-lagu heavy metalnya Helloween, Jon Bon Jovi, Skid Row, Metallica, dll, yah agak terpengaruh kakakku yg tidur sekamar sieh. Lagu klasik rock macam The Police ampe yg nge-punk seperti Nirvana, Greenday jg suka berat. Musik yg paling saya benci tentu aja dangdut dan disco. Cita-cita saya saat smp, kalo masuk smu mau jadi anak band. Walhasil ketika jd anak baru di smu 28 ragunan, saya sempet mau masuk ekskul Unit Kesenian (UK), eh batal, gara-gara malu pas orientasi kok suaraku yg paling fals. Walhasil, mundur teraturlah aku dari UK krn minder, hehehe...

Setelah belajar mengenal Islam saat kuliah, kesuakaan saya terhadap musik mulai bergeser, saya mulai suka mendengarkan lagu-lagu religius atau nasyid, terutama Snada, Raihan, Bimbo, Izzis, dll.

Waktu masuk dunia kerja, dan seruangan dengan para bapak yang hobi download lagu2 terbaru untuk koleksi MP3nya. Waktu itu pak Ivanosky emang paling hobi ngoleksi berbagai jenis musik, en koleksi lagunya buanyak banget, yang bikin saya tergoda juga pengen dengerin. Apalagi pak Ivan en dwight juga mbak asih begitu getol membangkitkan memory nostalgia saya terhadap lagu-lagu favorit era tahun 90-an itu, back to jadul dech. Walhasil terbiasalah saya mendengarkan lagu-lagu lama, menemani stres dikejar deadline.

Setelah menikah dan berhenti kerja, dan belajar hidup mandiri lepas dari ortu. Kebetulan komputer rmh gak ngedukung utk saya ngedengerin musik. Yang saya punya cuma kaset-kaset nasyid. Alhamdulillah, jadi berkurang godaan duniawi, hehehe... Walaupun kadang masih suka "nyuri-nyuri" lewat klip di MTV or Global TV, tp jarang banget, jarang nonton TV juga sih, sibuk ngurus rumah, en saat hamil juga lagi seneng2nya baca buku-buku parenting, yg berhubungan dengan ngurus bayi.

Kini putri saya sudah berusia 2 tahun. Dan ternyata dia juga anak yang sangat suka menyanyi. Di usia 18 bulan, Haura sudah pandai meniru lagu-lagu anak-anak yang sering didengarnya melalui CD ataupun melalui nyanyian saya sejak dia bayi, saat menemani dia bermain, saat mandi, saat sebelum tidur serta saat membacakan cerita jika saya menemukan objek yang sesuai dengan lagu, saya spontan menyanyi. Walau dengan suara fals, menurut buku yg saya baca, ibu atau ortu tidak perlu minder, tetap pede, karena alunan lagu yg keluar dari hati akan memberi efek kebahagiaan pada anak. Anak tumbuh menjadi anak yang ceria dan periang.

Alhamdulillah, putri saya memang tumbuh menjadi anak yang ceria, lincah dan mandiri. Di usianya sekarang semakin banyak lagu yang bisa dinyanyikannya. Sayangnya, pengaruh lingkungan juga turut memberi dampak terhadap putri saya. Sehari-hari Haura biasa bermain dengan sepupunya (kak Meru) yang usianya terpaut 4 tahun dari Haura. Di sekolah, kak Meru terbiasa mendengar lagu-lagu pop yang sedang hit saat ini, dan hal itu terbawa ke rumah. Dan Haura pun yang sedang senang meniru juga ikut-ikutan suka dengan semua lagu yang disukai kak Meru. Walhasil di usia 2 tahun, Haura sudah bisa menynyikan lagu Surga-Mu, Andai Kau Tahu-nya band Ungu, lalu berlanjut ke lagu2 Nidji, semacam Kau dan Aku, I'm Child, Disco Lazy Time, jg Letto dg Ruang Rindunya. Dan sekarang Haura jg suka menyanyikan lagu Linkin Park "What I've Done" dan Bersama Bintangnya band baru Drive.
Waksss.... Pussiiiiiiiiiiiinggggggggg.....

Apa yang harus saya lakukan dengan racun-racun lagu ini. Semakin hari semakin bertambah saja lagu-lagu yang sebenarnya belum pantas untuk anak usia 2 tahun. Memang saat anak kecil menyanyi, lucu dan gemesin banget melihatnya, tapi lama-lama hati ini miris sekali. Aduh, putri saya kan belum mengerti arti apalagi makna dalam lirik yang dinyanyikan itu. Saya merasa amat bersalah, bagaimana pun juga semua ini terjadi juga karena andil saya juga, membiarkan dia mendengarkan lagu tsb saat bermain di rumah kak Meru, kadang saya juga suka khilaf bersenandung di rumah, aduh rasanya sedih sekali. Menjadi ibu yang baik itu ternyata sulit banget. Tanpa sadar, saya sering memberi contoh yang kurang baik.

Waah, apa yang harus aku lakukan???????

1 komentar:

Unknown mengatakan...

keren ya haura sudah bisa nyanyi lagunya Linkin Park, pasti nanti jago nih bahasa inggrisnya hehehe

salam kangen dari tante sue yaaa... salam buat umi, minta ajarin gambar aja sama umi jangan minta ajarin nyanyi mengingat suara umi yang fals hehehe