Selasa, 12 Agustus 2008

PUISI DOUGLAS MALLOCK & SEMANGAT DLM MENJALANI HIDUP

"Jika kamu tidak bisa menjadi cemara di puncak bukit, jadilah belukar di lembah. Tapi, jadilah belukar kecil terbaik di tepi sungai. Jadilah sema, jika kamu tidak bisa menjadi pohon. Jika kamu tidak bisa menjadi semak, jadilah sejumput rumput dan membuat jalan lebih ceria. Jika kita tidak bisa menjadi ikan muskie, jadilah ikan bass paling lincah di danau. Kita semua tidak mungkin jadi kapten, kita harus jadi awak. Selalu ada sesuatu untuk kita disini. Ada hal besar dan kurang besar untuk dikerjakan. Dan tugas yang harus kita kerjakan adalah yg terdekat. Jika akmu tidak bisa menjadi matahari, jadilah bintang. Bukan ukuran yang membuatmu menang atau kalah. Apapun dirimu jadilah yg terbaik."

Subhanallah... Bukankah dg menghargai dan mensyukuri peran kita apapun itu, menjadi ibu rumahan, wanita bekerja, wanita single yang aktif, dst, tiap diri kita apa pun itu memiliki arti jika kita mampu memaknai dan menghayati peran kita, mampu mengoptimalkan diri, menjadi yang yg terbaik.
Seringkali kita sebagai ibu rumahan, yang kesehariaannya mengurus keluarga, jika kita tidak mensyukuri peran, kita akan mudah merasa "minder" atau down karena merasa tidak bisa berbuat banyak di luar, tidak bisa menghasilkan uang sendiri, dst. Padahal jika kita tahu bahwa mendidik anak-anak adalah tugas mulia, tentu kita akan berupaya sebaik-baiknya menjadi ibu yang terbaik. Ibu rumahan yg profesional, mampu memanajemen rumahtangganya, mengurus keluarga dan bisa memanfaatkan potensi dirinya.

Banyak orang (termasuk kita), yang masih setengah hati dalam melakukan pekerjaannya. Masih belum benar-benar menikmati peran yang dijalaninya. Yang bekerja, masih suka bermalas-malasan, sula terlambat dan menumpuk-numpuk pekerjaan, bekerja sekedar untuk mencari maisyah/penghasilan, sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup. Malas karena menganggap pekerjaannya kurang berarti dan tidak bergengsi. Yang ibu rumahan, malas menggali potensi dirinya sehingga malas berkarya, membiarkan dirinya stagnan dan tidak berkembang. Padahal kalau mau jujur,tidak ada pekerjaan yang benar-benar lebih tinggi dari yang lain, tidak ada pekerjaan yang lebih rendah dari yang lain. Semua pekerjaan begitu istimewa, karena semua jenis pekerjaan, apapun itu, selalu saja memberi kontribusi bagi keberlangsungan hidup ini. Kalau semua orang ingin menjadi eksekutif, tentu tidak akan ada nasi di rumah, karena tiada yang mau menjadi petani. Jadi teringat lagu jadul.."Tak kan ada ikan gurih di meja makan, tanpa ada jerih payah nelayan..." Jika semua wanita menjadi pekerja kantoran, tidak akan ada wanita yg mau tinggal di rumah mengurus keluarga. Jadi, cintailah hidup Anda dan jadilah yang terbaik yang dapat kita lakukan. Semua orang memiliki peran mereka masing-masing dan keberagaman itu lah yg membuat hidup ini indah dan penuh warna. Hargailah orang lain jika Anda ingin dihargai.

Menjadi yang terbaik dalam setiap apa pun peran kita akan membuat kita selalu bersemangat dalam menjalani hidup. Sebuah pepatah jerman yg artinya "Jika ada kemauan, pasti akan ada jalan keluar. Jika tidak ada kemauan, akan mencari-cari alasan." Betul banget kan? Seseorang yng memiliki tekad yang kuat, betapapun sulitnya jalan yg dilalui, ia akan terus berusaha. Sebaliknya, ketika kita tidak memiliki kemauan yg kuat dan kurang bersungguh-sungguh, kita pun akan sibuk mencari-cari alasan untuk pembenaran tindakan kita. Saat kita terjebak dalam beribu alasan kita tak kan pernah bisa menjadi yang terbaik. (Sabtu, 9 Agustus 2008)

Tidak ada komentar: